GUE tidak pernah ingat, kapan "waktu" mempertemukan gue dengan "dia".
Mirip layang-layang putus yang mengikuti arah angin. Gak pernah tahu dimana takdir akan membuatnya tersangkut.
Sama seperti hati yang gak tahu, akan jatuh cinta sama siapa.
Seperti potongan kata John Green di film The Fault in Our Stars. "Aku jatuh cinta padamu seperti aku tertidur. Pelan-pelan, kemudian sekaligus." Artinya, sudah jatuh, tertimpa tangga. Sudah sayang, cinta pula.
Lebay.., Salah, cinta gak kenal kata lebay.
Waktu hanya berhenti seenak takdirnya untuk jatuh cinta. Gue suka sebal, kalo harus jatuh cinta sama gadis polos yang kepalanya keras kayak batu. Untuk mecahin batu yang keras butuh banyak tenaga dan ketabahan. Kesabaran dan ketulusan. Kadang sampai berdarah-darah. Dan, hasilnya gak selalu seperti yang gue ingin.
Mirip sekotak coklat yang gue gak tahu isinya apa. Bisa aja isinya bom. Bisa aja coklat yang rasanya kayak eek ayam. Dan, mungkin, memang benar-benar coklat yang rasanya manis. Karena sibuk makan coklat manis, lupa sikat gigi, jadinya berlubang.
Jatuh cinta secara berlebihan juga gak baik.