Minggu, 01 Maret 2015

One Day I'II Marry You


Sapri yang telah usai kuliah, hanya bisa menghela napas super panjang ketika melihat Puspa, seorang primadona kampus yang ia taksir akan masuk ke dalam mobil bersama laki-laki terkenal, anak juragan trebelo.

Sebelum masuk ke dalam mobil, Puspa melihat Sapri berdiri mematung, mirip lutung kasarung, yang lagi mutung. Tanpa rasa bersalah Puspa memberikan senyum perpisahan untuk Sapri. Sambil melambaikan tangan, Sapri menangis dalam hati, mirip peserta Dunia Kelamin yang menyerah karena ngeliat tuyul goyang dumang.

Lalu...

Selasa, 17 Februari 2015

Waktu is Kampret


GUE tidak pernah ingat, kapan "waktu" mempertemukan gue dengan "dia".

Mirip layang-layang putus yang mengikuti arah angin. Gak pernah tahu dimana takdir akan membuatnya tersangkut.

Sama seperti hati yang gak tahu, akan jatuh cinta sama siapa.

Seperti potongan kata John Green di film The Fault in Our Stars. "Aku jatuh cinta padamu seperti aku tertidur. Pelan-pelan, kemudian sekaligus." Artinya, sudah jatuh, tertimpa tangga. Sudah sayang, cinta pula.

Lebay.., Salah, cinta gak kenal kata lebay.

Waktu hanya berhenti seenak takdirnya untuk jatuh cinta. Gue suka sebal, kalo harus jatuh cinta sama gadis polos yang kepalanya keras kayak batu. Untuk mecahin batu yang keras butuh banyak tenaga dan ketabahan. Kesabaran dan ketulusan. Kadang sampai berdarah-darah. Dan, hasilnya gak selalu seperti yang gue ingin.

Mirip sekotak coklat yang gue gak tahu isinya apa. Bisa aja isinya bom. Bisa aja coklat yang rasanya kayak eek ayam. Dan, mungkin, memang benar-benar coklat yang rasanya manis. Karena sibuk makan coklat manis, lupa sikat gigi, jadinya berlubang.

Jatuh cinta secara berlebihan juga gak baik.

Minggu, 28 Desember 2014

Sapri sama Mytha (Happy Wedding Mytha)


Malam ini, sepasang teman akrab, menepati janji untuk bertemu di taman. Di dekat kolam ikan, seorang gadis cantik, berambut panjang, duduk bersantai sambil melemparkan roti sisa yang tidak termakan ke tengah kolam. Para ikan yang lapar berebut menyerbu roti itu. Gadis itu pun tersenyum. Sungguh, senyuman yang menawan, seperti jingga di sore hari. Seperti embun yang menyejukkan.

Namanya Mytha.

Sedangkan laki-laki yang menemani Mytha sedang membeli minuman hangat.

Hari ini adalah hari terakhir Mytha melajang. Dan laki-laki yang beruntung, menemani Mytha di pesta perpisahan masa lajangnya adalah, Sapri. Teman yang sudah lama tidak bertemu. Sapri tinggal di Solo, sedangkan Mytha tinggal di Jawa Timur.

Selesai membeli 2 gelas milk coffee, Sapri pun berjalan kembali ke arah Mytha yang tengah menunggu. Dari kejauhan, Sapri bisa melihat Mytha sibuk melempari roti ke dalam kolam. Hatinya sedikit terenyuh, kakinya berhenti berjalan cepat. Ada rasa ingin berlari dan meninggalkan Mytha. Tapi ada sesuatu juga yang menahannya. “Ini adalah hari terakhirku untuk bisa menemaninya. Sekali lagi, dan tidak ada waktu untuk besok.” Batin Sapri terisak.

Jumat, 22 Agustus 2014

Sapri dan Risna (Beruang Kesepian)


Hari ini Sapri sedang ada acara reunian bersama teman SMP-nya dulu. Sapri datang terlambat karena ia harus memberi makan ternak-ternaknya. Selain berkuliah, Sapri juga bekerja part time sebagai peternak dan penggembala kambing. Bagi Sapri, tidak ada yang lebih nikmat selain jerih payah sendiri.
Karena tahu sudah terlambat, Sapri pun semakin kencang mengayuh sepeda bututnya. Sapri ngos-ngosan, keringatnya kemana-mana. Untung betis kesayangannya tidak meledak kayak gas elpiji 3 KG.
Setelah sampai di rumah Ipul, salah satu teman Sapri di SMP. Sapri langsung memakirkan sepeda bututnya di antara mobil-mobil mewah milik teman-temannya. Sapri tidak gengsi, apalagi malu. Lagi pula, buat apa gengsi dan malu, sepeda butut ini adalah peninggalan kakeknya yang telah tiada. Sapri selalu bangga dengan sepeda itu.

Senin, 26 Mei 2014

(D)ear (C)inta

Aku memikirkan setiap kata yang ingin aku tulis.  Satu paragraf, mungkin salah, satu kalimat mungkin tak layak. Lalu, aku mulai menetapkan tekad. Aku harus, membuat kamu, percaya. Cinta, adalah sebagian dari aku, yang kamu bawa.

Sabtu, 25 Januari 2014

Love Is Zero

Sapri telah jatuh cinta kepada Ningsih sejak ia duduk di bangku PAUD. Sayang, sampai Sapri masuk ke Universitas-pun, Sapri engga pernah bisa bilang sama Ningsih kalo dia jatuh cinta sama Ningsih saat pertama kali dia bertemu. Saat itu Ningsih sedang membeli batagor, Ningsih memilih batagor secara anggun. Jangan salah, sewaktu PAUD, milih batagor itu perjuangan. Sapri yang mengamati Ningsih berjam-jam langsung jatuh hati.

Cinta anak kecil memang aneh.

Hal paling bodoh yang dilakukan Sapri adalah; Sapri TULUS, merelakan masa mudanya untuk tidak jatuh cinta kepada siapapun, kecuali kepada Ningsih. Hatinya sudah tertancap disitu, di hati Ningsih yang paling dalam. Walaupun Ningsih engga! Sapri menganggap, itu semua adalah sebuah ketulusan, sebuah keikhlasan untuk mencinta seseorang yang (Sapri harap) akan jadi orang pertama dan terakhir untuk dirinya. 
Itu cuma alibi! Sapri sebenarnya nggak laku!

Rabu, 22 Januari 2014

Cinta Dalam Kode

Sewaktu malam, hujan turun dengan pasukannya. Rintik-rintik. Tapi lama reda. Dan di tempat lain, di dalam sebuah rumah kecil yang hangat dan nyaman, ada pasangan baru (Ningsih dan Sapri) sedang bersantai sambil rebutan remot televisi. Ningsih pengin nonton acara campur-campur. Sapri pengen nonton acara OVJ karena kembarannya ada disana (Andre Taulahkemana). Karena Ningsih gak mau ngalah, siaran OVJ langsung di hapus dari chanel favorit. Sapri cuma bisa menghela napas, sambil makan roti coklat sisa kerabmaru (kenal akrab mahasisa barkelanjut) kemarin minggu. Nyam-nyam-nyam Sapri makan terus sampe perutnya mules.

Sementara hujan masih saja turun.

30 menit kemudian. Ningsih mulai bosan dengan acara televisi yang dia tonton. Alhasil Ningsih pun duduk di samping Sapri yang dari tadi keliatan nahan boker karena roti sisa kerabmaru itu ternyata sudah basi 2 jam yang lalu. Alias Expired. Merasa kasihan, Ningsih mengambilkan air putih. Ningsih juga mengingatkan. “Sayang, minumnya pelan-pelan jangan sampai botolnya ketelen.” Ningsih tau kalo Sapri suka keselilitan botol.

Sapri manggut-manggut sambil megangin perutnya yang masih tetep mules.

Gak ada kerjaan, mereka berdua akhirnya langsung mengobrol panjang lebar.

Deskripsi Tolol Tentang Cinta

*MENURUT GUE* 
CINTA itu gak mirip film FTV yang endingnya selalu bahagia. 
CINTA gak mirip film bioskop, dimana orang mati bisa hidup lagi demi CINTA. 
CINTA gak mirip gula, yang selalu aja manis. Ada juga CINTA yang mirip ketek, asem. Mirip garam juga ada, asin. CINTA itu lebih mirip sama permen nano-nano, manis-asam-asin, enak rasanya.
CINTA gak mirip tag-linenya HONDA, one heart. CINTA selalu ada untuk hati yang berikutnya. Biar keren pakai saja YAMAHA, Semakin Terdepan untuk mengejar CINTA.
CINTA gak mesti cuma buat berdua, ada juga CINTA yang boncengan bertiga.
CINTA juga gak semestinya satu malam. Ada yang dua malam, tergantunng isi dompet.
CINTA gak mirip kopi yang selalu aja hitam. CINTA bisa juga jadi susu yang kental dan enak.
CINTA itu mirip barang, siapa yang laku pasti dapat pelanggan. Siapa yang gak laku, selalu aja merana disabtu malam.
CINTA itu CINTA. Cewek CINTA cowok. Cowok CINTA cewek. Kalau ada cowok CINTA cowok, berati mereka berdua homo. Dan itu bukan gue.

CINTA itu mirip kentut, lebih baik dikeluarin daripada jadi penyakit. Kalau takut jatuh CINTA, yaah lebih baik kentut aja deh.
CINTA memaksa gue move-on walaupun sebenarnya gue gak mau. CINTA membuat gue galau berminggu-minggu. CINTA juga mengajarkan gue untuk nari pemanggil hujan ketika sabtu malam.
CINTA mengajarkan banyak hal, dari sakitnya putus sampai nikmatnya berCINTA.

CINTA bisa turun dari mobil baru turun ke hati. CINTA bisa turun dari dompet lalu turun ke tampang.
CINTA itu gak buta, buktinya dia bisa bedain. Mana yang HONDA Beat dan mana yang HONDA Jazz. Kalau cewek lebih suka sama cowok yang bawa mobil. Seharusnya supir angkot bisa jadi playboy.
CINTA itu gak buta, tapi ada kalanya CINTA itu, kadang salah melihat.

Selasa, 21 Januari 2014

Aku Sama Tara

SEWAKTU kelas 5 SD gue jatuh cinta sama Tara.

Tara adalah cewek manis yang gue temui ketika main sepak bola di lapangan dekat rumah. Ketika gue main sepak bola di lapangan, Tara selalu ngeliat gue nangkring di bawah mistar gawang. Gue memang biasa jadi kiper kalo main bola. Kiper, atau anggap aja jongos yang suka lari-lari mungut bola kalo ada tendangan lawan melenceng.
Ya, jari mereka emang jempol semua.

Cara yang gue lakukan untuk PDKT sama Tara terkesan wajar banget untuk semua kaum cowok. Dan gue percaya, pada zaman gue, cara ini terbukti ampuh. Karena banyak temen gue yang pacarnya cakep-cakep. Itu semua karena cara PDKT mereka sama.

Cara itu adalah; pura-pura alim.

Selasa, 06 Agustus 2013

Buka Bersama Bareng Temen-Temen SMP ^_^

Hari ini gue abis buka bersama bareng temen-temen SMP (7E) dulu, sayang tadi nggak kepikiran buat foto-foto (bodoh sekali). Tapi nggak apa, semuanya tetep kebayar dengan kebersamaan mereka yang nggak berubah. Walaupun ada sebagian orang yang nggak bisa ikut buka bersama, gua tetep seneng. HOREEE (iya agak alay), untuk itu, gue juga akan memperkenalkan dan akan memperlihatkan wajah-wajah ganteng dan cantik mereka disini, mungkin ada temen-temen  yang kalian kenal atau mungkin salah satu dari mereka termasuk buronan maling ayam, atau mungkin saudara kembar kalian yang sudah hilang berabad-abad ckckckck :D

Di mulai dari penampakan yang paling ganteng dulu..

eksis sebelum dipatok uler :D
Cowok yang lagi foto di semak-semak ini biasa di panggil Gip. (gue bingung kenapa dia mau aja foto disemak-semak!!! Kayak nggak ada tempat lain aja.. Digigit uler baru tahu rasa lu Gip! Yaudah lanjut--). Dia adalah orang yang deket sama gue sewaktu SMP, walaupun kita nggak duduk sebangku, tapi kita berdua sering pulang naik bus bareng. Rumah gue dan dia juga nggak jauh, kayaknya sih cuma beda RT tapi tetep satu kelurahan! Sekarang Gip kuliah dia UNDIP Semarang, kalau dia pulang ke Solo, dia sering banget ngajakin gue jalan dan nongkrong bareng. Orangnya asik, walaupun lama nggak ketemu. Gue sama Gip, masih tetep akrab. Buat cewek-cewek yang mau kenalan sama dia, bisa komentar sehabis baca ini :D tapi kayaknya sih dia udah punya cewek :D
tatap mata saya!!!
Cowok kedua berikutnya bernama Rian Purweta (kalo nggak salah, soalnya gue lupa!) Karena sewaktu SMP dia nggak punya nama olok-olokan akhirnya gue manggil dia Frangki. Gue dan Frangki tentunya nggak terlibat sekandal apapun cuma Frangki adalah temen sebangku gue. Orangnya baik, (dalam nyontekin PR dan ulangan) sampe sekarangpun dia juga baik. Tapi kelakuan dia aja yang rada eror. Serius! Kalau lu udah lama kenal sama dia, lu akan ngerti gimana lucunya dia. Sekarang dia udah kerja di Bekasi.