Senin, 16 November 2015

Hati Ini Selalu Untuk-mu

Ada hati yang berpura-pura baik-baik saja meskipun hatinya terluka.

Ada hati yang menjaga banyak hati namun menyakiti diri sendiri.

Ada hati yang saling menunggu namun hanya duduk diam dibungkam keadaan, lalu dengan sekuat tenaga mencoba mengikhlaskan.

Ada hati yang sama-sama ingin bersama namun hanya sanggup mendoakan. Dalam konotasi pasrah kepada waktu. "Dengan siapapun kamu, aku bahagia."

Ada hati manusia yang bahkan pengertiannya bak Dewi yang sanggup membagi hati kepada masing-masing perasaan. Namun lupa yang dia cari apa? Yang dia cari siapa? Bahagianya harus dibagi untuk siapa?

Ada hati yang sanggup mencintai dalam keheningan yang digoreskan lewat air mata lalu memudar bersama tawa penuh pura-pura.

Ada yang membenci namun tak sanggup mencemoh, memberikan mereka pengertian bahwa dia juga terluka.

Ada hati yang malu mengakui, terlalu percaya diri didepan umum, tapi sebenarnya dia telah kalah telak di depan keadaan.