Tulisan Lara -: KODOK KEBAKAR alias FROG RIDER

Beberapa hari yang lalu temen gue di Jakarta ngechat gue lewat facebook (@Raden Qy'nampol). Temen gue tanya-tanya gitu soal musim apa di Solo. Dia bilang kalo di Jakarta, selain musim macet dan musim banjir bulanan. Sekarang di Jakarta lagi musim bawang merah sama daging sapi yang mahal. (temen gue yang ini emang rada sekong, ngebahas soal bawang sama daging sapi, udah kayak tukang sayur aja, sotoy). Well, di sini bawang sama daging sapi juga mahal (ah ikutan jadi tukang sayur gue).

GUE: "Disini lagi musim hujan sama musim kodok."

TEMEN GUE: "Loh Bang, kok bisa musim kodok? Maksudnya?"

GUE: "Iya soalnya rumah gue depannya sawah, jadi kalo ujan, kodok-kodoknya suka nyanyi-nyanyi di sawah! Terus kadang-kadang masuk ke dalam rumah gitu."

TEMEN: "Kodok masuk ke dalam rumah Bang?"

GUE: "Ho-oh."

TEMEN GUE kayang sambil dangdutan.

Musim hujan emang membuat kodok-kodok suka bernyanyi-nyanyi pas musim ujan-ujan begini. Dan gak nyangka, ada juga kodok stres yang sering mampir ke rumah gw mintak sumbangan tempat tinggal. Kampret... emangnya rumah gue tempat penakaran kodok?!

Pernah juga sewaktu gue mandi, ada kodok yg tiba-tiba ngintip gue dan masuk tanpa ketok-ketok pintu (yaiyalah, kodok mana yg bisa ngetok pintu). Tiba-tiba si kodok nongol pas gue sabunan, gue lalu ngejerit kayak banci yang kebakar bulu keteknya: "ARRRGHHHHH. JANGAN-JANGAN, aku masih perawan." Ya, kayak begitulah gue ketika ngejerit ... Kadang gue suka lupa diri.

Karena merasa terhina telah di intip dan di gangguin kodok mupeng (muka pengen). Gue langsung benci banget dan pengin ngebuat pembalasan.

Harinya pembalasannya muncul ketika magrib-magrib, ketika gue baru selesai beribadah, setelah salam, gue nengok ke sebelah kiri. Tetoooootttt, ada kodok di sebelah gue, melototin gue, agak kedip-kedip dikit gitu. Sepertinya dia mengenali gue, EH, apa mungkin dia saudara gue, pikir gue saat itu. Ah gak mungkin, kata gue dalam hati. Reza gak seganteng kodok ini.

Lalu gue memulai rencana pembalasan. Gue ngambil, kapas sama spirtus. Gue olesin kapas make spirtus, lalu gue ngambil korek, lalu kemudian gue bakar kapas yang udah gue kasih spirtus itu tadi. Lalu gue lemparin ke kodok yang lagi duduk dengan santainya (emang ada kodok yg bisa berdiri?)

Pas jatuh di atas kodoknya, eh, kodoknya ikut kebakar juga. Si kodok langsung lari-lari (maksud gue lompat-lompat) dengan keadaan yang tubuhnya masih di kobari api gitu. Mungkin si kodok malah merasa bangga, karena dirinya udah menjadi kayak GHOST RIDER alias FROG RIDER. Kalau si kodok yang lagi kebakaran sambil lompat-lompat tadi bisa ngomong pasti dia udah teriak begini. "Mama Papa... Akhirnya aku bisa menjadi FROG RIDER." culit-culit culit (sambil lompat-lompat).

Akhirnya karena masih terbakar, dan masih berusaha mencari air. Si kodok berhenti lama dan masih aja ke bakar. Gue masih melototin. Kok berhenti ya? pikir gue, tolol.

Kodoknya ngomong: GUE MAU MATI BEGO! GUE KEBAKAR TOLOL! TOLONGIN NAPA?

Gue langsung nyiram air (spirtus): APINYA KOK MALAH MAKIN GEDE?!

Si kodok tambah diem aja, dia malah makin kebakar, baunya malah kayak ayam bakar.

Ternyata....

Si kodok kehilangan nyawa: Inalillahi wa'inailailhi rojiiun. Si Kodok tewas dengan api yang membakar dirinya (Ini yang bego siapa? Salah sendiri dia minta aer. Yaudah gue siram aja make aer spirtus, eh, apinya malah tambah gede.)

Maka jadilah kodok panggang.

Maafkan aku kodok, semoga amal mu di terima :(

Cukup elo aja yang pernah gue jadikan FROG RIDER alias KODOK KEBAKAR!

Maafkan aku sobat.

Maaf.....